Mengatasi Waswas

|

Teman lak-laki saya menanyakan masalah kegundahan hatinya ketika ia harus menghadapi suatu masalah ataupun dalam hal beribadah. Oleh karena itu saya mencoba mencari rujukan yang tepat untuk menjawab persoalan tersebut. Kemudian jawaban tersebut saya temukan dalam syarah Imam Al – Ghazali.
Menurut Imam Al – Ghazali waswas disebabkan kemakrifatan kita kepada Allah sedikit goyah dikarenakan bisikan setan. Kemakrifatan yang dimaksud di sini tentu bukan yang berkaitan dengan sifat wahdaniyah (keesaan) Allah Ta’ala, tetapi berkaitan dengan sifat Maha Melihat dan Mendengar yang dimiliki Allah SWT.
Sebenarnya dalam benak kita sudah tertanam keyakinan bahwa Allah Maha Mendengar dan Melihat apa yang telah, sedang atau akan kita lakukan. Namun bisikan penggoda kemudian menurunkan kadar keyakinan kita, bahkwan kepada diri kita sendiri.
Cara menyembuhkannya, menurut Imam Al Ghazali, adalah dengan memantapkan hati bahwa wudhu dan shalat kita hanya untuk Allah Ta’ala. Hanya Allah yang berhak menilai ibadah kita. Saat mulai berwudhu, misalnya, kita langsung meyakinkah hati dan akal kita bahwa Allah pasti sudah melihat ibadah kita dan mendengar niat kita yang melakukannya dengan benar.
Begitu suatu rukun wudhu sudah kita lakukan tiga kali, langsung saj kita lanjutkan ke rukun berikutnya. Tepis bisikan-bisikan yang membuat kita ragu. Ucapkan dalam hati, “Wudhuku ini untuk Allah, bukan untukmu, hai setan.” Insya Allah perlahan rasa waswas akan hilang.
Ikhtiar lainnya, setiap usai shalat, jangan lupa membaca surah An-Nas lima belas kali, dengan niat memohon perlindungan kepada Allah dari bisikan setan yang membuat hati kita waswas.

0 komentar:

Posting Komentar